Donnerstag, 4. April 2013

FW: Warga Minta Akses Jalan, Jebol Tembok SD Cililitan  

 

 

Feed: newsindonesiatoday.blogspot.com
Posted on: Thursday, April 04, 2013 15:41
Author: newsindonesiatoday.blogspot.com
Subject: Warga Minta Akses Jalan, Jebol Tembok SD Cililitan  

 

TEMPO.CO, Jakarta - Sekelompok warga menjebol tembok Sekolah Dasar Negeri Cililitan 01 Pagi, Kramat Jati, Jakarta Timur. Bahkan, mereka sebenarnya berencana membongkar plang papan SD dan pos satpam. Namun, aksi itu sempat dihalang-halangi oleh orang tua murid.

"Menuntut sekolah menyediakan jalan ke tanah kami," kata Muhammad Nasir, salah satu perwakilan kelompok, di lokasi kejadian pada Kamis, 4 April 2013. Nasir, yang juga keponakan pemilik tanah, menuding sekolah menutup akses jalan ke tanah tersebut.

Akar permasalahnnya adalah sebidang tanah seluas 780 meter persegi yang bersebelahan dengan sekolah. Nasir mengklaim tanah tersebut milik keluarganya. Tanah dibeli pada 1980 atas nama Masani Rizal.

Belakangan pemilik mempermasalahkan karena adanya tembok keliling yang memagari tanah. Selain itu, sekolah juga membangun gerbang untuk masuk. »Akses kami ke tanah susah," katanya.

Dari pengamatan Tempo, untuk menuju tanah tersebut memang musti melalui jalan sekolah karena tanah ini terletak di tengah sekolah.

Kepala Seksi Pendidikan Dasar Kecamatan Kramat Jati Supriyadi mengatakan sebenarnya sudah ada mediasi. ”Tiga bulan lalu kami adakan pertemuan," katanya.

Hasilnya, Supriyadi mengatakan pemilik tanah diminta mengajukan gugatan ke pengadilan jika pemilik menuntut ada akses jalan. Alasannya, kata dia, tanah sekolah tersebut milik pemerintah daerah sehingga tentu tidak bisa menyediakan permintaan warga. (Baca: Lahan Bermasalah, Belasan SD Tangerang Rawan Segel) 

Menurut Supriyadi, sebenarnya ada jalan akses menuju ke tanah tersebut, tetapi letaknya harus memutari sekolah. Bahkan, Supriyadi mengatakan, Masani tidak pernah mempermasalahkan urusan akses jalan ini.

Dalam sertifikat tanah yang diterbitkan oleh Badan Pertanahan Nasional pada 2011 tersebut dijelaskan akses jalan dan pagar memang masuk lingkungan sekolah. Pagar keliling tersebut juga merupakan kewenangan sekolah sebab menjadi batas sekolah dengan pemukiman warga.

Kepala SD Negeri Cililitan 01 Pagi, Mihati Halim, akan melaporkan penjebolan tembok ke polisi. "Kami khawatir keselamatan murid juga," katanya.

Bahkan, menurut Mihati, tembok tersebut sudah ada sejak puluhan tahun lalu. Jadi, kata dia, aneh ketika baru belakangan diributkan sampai berujung perusakan. (Baca juga: Sengketa Lahan, Halaman Sekolah Dipagari Seng)

SYAILENDRA


View article...


FACEBOOK COMMENT by JETZTKAUFEN.INFO - best online store